Dalam perjalanan sejarah negeri ini, tanggal 25 Juli 1966, tercatat sebagai tanggal terbentuknya kabinet Ampera I. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1966 tertanggal 25 Juli 1966. Kabinet ini mulai bertugas pada 28 Juli 1966 (3 hari setelah dibentuk) dan berakhir pada 11 Oktober 1967.

Kabinet ini dibentuk sebagai realisasi daripada Ketetapan MPRS Nomor XIII / MPRS / 1966 yang menugaskan kepada Jenderal Soeharto sebagai pengemban Ketetapan MPRS tersebut untuk segera membentuk Kabinet Ampera.

Tugas Pokok Kabinet Ampera ialah Dwi Darma, yaitu :

  1. Menciptakan kestabilan sosial politik.
  2. Menciptakan kestabilan sosial ekonomi.

Sementara, program Kabinet Ampera ialah Catur Karya, yaitu :

  1. Memperbaiki peri-kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan;
  2. Melaksanakan Pemilihan Umum dalam batas waktu seperti yang dicantumkan dalam Ketetapan MPRS Nomor XI / MPRS / 1966 tanggal 5 Juli 1966;
  3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai dengan Ketetapan MPRS Nomor XII / MPRS / 1966 tanggal 5 Juli 1966;
  4. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Program kabinet Ampera ini sebetulnya sangat baik dan penting. Apalagi saat ujian terhadap ideologi pancasila baru saja terjadi, lewat peristiwa G 30 S/PKI.

Namun, bak simalakama, kabinet ini dibentuk dan ditetapkan Soekarno, namun pada 12 Maret 1967 Presiden Soekarno diberhentikan dan dicabut mandatnya sebagai Presiden RI oleh MPRS sehingga sejak saat itu Kabinet tersebut dilanjutkan secara langsung oleh Ketua Presidium Kabinet Ampera.

Berikut Susunan Kabinet Ampera I :

Presiden:Ir. Soekarno
Wakil Presiden:
Ketua Presidium:Letnan Jenderal Soeharto
Dasar Pembentukan:
Masa Bakti:25 Juli 1966 s.d 17 Oktober 1967
Jumlah Kementerian:28
Keterangan:
Susunan:1.Menteri Pertahanan dan Keamanan:Letnan Jenderal Soeharto
2.Menteri Urusan Politik:Adam Malik
3.Menteri Kesejahteraan Rakyat:Idham Chalid
4.Menteri Ekonomi dan Keuangan:Sri Sultan Hamengkubowono IX
5.Menteri Industri dan Pembangunan:Sanusi Hardjadinata
6.Menteri/Kepala Staf Angkatan Darat:Letnan Jenderal Soeharto
7.Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut:Laksdya Muljadi
8.Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara:Marsekal Rusmin Nurjadin
9.Menteri/Kepala Angkatan Kepolisian:Sutjipto Judodihardjo
10.Menteri Veteran dan Demobilisasi:Mayjen Sarbini
11.Menteri Luar Negeri:Adam Malik
12.Menteri Dalam Negeri:Mayjen Basuki Rahmat
13.Menteri Kehakiman/Hukum:Prof. Oemar Seno Adji
14.Menteri Penerangan:B.M. Diah
15.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:Sarino Mangunpranoto
16.Menteri Agama:K.H. Sjaifuddin Zuchri
17.Menteri Sosial:A.M. Tambunan
18.Menteri Kesehatan:Prof. G.A. Siwabessy
19.Menteri Tenaga Kerja:Komisaris Jenderal Polisi Awaluddin Djamin
20.Menteri Perdagangan:Mayor Jenderal Ashari Danudirdjo
21.Menteri Keuangan:Dr. Frans Seda
22.Menteri Transportasi:Komodor Sutopo
23.Menteri Kelautan:Laksdya Jatidjan
24.Menteri Pertanian:Brigadir Jenderal Sutjipto
25.Menteri Perkebunan:P.C. Harjasudirdja
26.Menteri Industri Ringan dan Energi:Mayor Jenderal M. Jusuf
27.Menteri Pertambangan:Bratanata
28.Menteri Pekerjaan Umum:Sutami
sumber : wikipedia dan setneg

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *